BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam ekosistem benda
dapat dibedakan menjadi benda hidup (biotik) dan benda tak hidup (abiotik).
Benda hidup disebut juga mahluk hidup, misalnya tumbuhan, hewan, dan manusia.
Sedangkan benda tak hidup misalnya air, udara, cahaya matahari, kelembapan,
tanah, suhu, dan ruangan. Dalam laporan ini kita akan mempelajari tentang
abiotik khususnya air.
Air sangat dibutuhkan
oleh setiap mahluk hidup. Di kota-kota besar di Indonesia, dampak pencemaran
air terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia serta ekosistem telah
menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Tubuh organisme 90% terdiri
dari air. Air fungsinya sebagai pelarut dalam tubuh, bahan baku berbagai proses
di dalam tubuh, dan sebagai keperluan sehari-hari. Jika tidak ada air tumbuhan
akan layu bahkan akan mati jika kekurangan air. Apabila perairan kemasukan
bahan-bahan pencemar, maka perairan tersebut akan tercemar.
Pencemaran air
merupakan pencemaran yang diakibatkan oleh limbah domestik, limbah industri,
limbah pertanian, dan limbah peternakan. Sampai-sampai penebangan hutan untuk
dijadikan lahan pertanian akan menyebabkan meningkatnya erosi tanah dan
sedimentasi. Hal tersebut akan berakibat terhadap penurunan kualitas air
sungai. Selain akan meningkatnya kandungan zat padat tersuspensi (suspended
solid) dalam air sungai sebagai akibat dari sedimentasi, juga akan diikuti oleh
meningkatnya kesuburan air dengan meningkatnya kandungan hara dan aspek-aspek
kimia seperti Oksigen terlarut, Karbondioksida (CO2) dan juga Nitrogen pada
sungai.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah
suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan
sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk
irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan
dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
B.
Penyebab
Pencemaran Air
Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Ø Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Ø Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Ø Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat,
toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Ø Seperti
limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
C.
Dampak
Pencemaran Air
Dampak terhadap
kehidupan biota air
Banyaknya zat
pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut
dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan
oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya
bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas
dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Dampak terhadap
kualitas air tanah
Pencemaran air tanah
oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala
yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta.
Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Dampak terhadap
kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit
menular bermacam-macam antara lain :
Ø Air
sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
Ø Air
sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
Ø Jumlah
air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri,
Ø Air
sebaga media untuk hidup vector penyakit.
Dampak terhadap
estetika lingkungan
Dengan semakin
banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan
tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat
disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah
minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika lingkungan.
D.
Cara
Penanggulangan Pencemaran Air
Untuk mencegah agar
tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan
hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara
sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam
selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
Pencemaran air yang
telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk
dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh
melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam
berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini
terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena
terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak terjadi
penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan
pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan
terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap
pencemaran yang telah terjadi.
Pengolahan limbah
Limbah industri sebelum
dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya
dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila
terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat
digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah
tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Ø Polusi
adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke
dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami
Ø Segala
sesuatu yang menyebabkan polusi disebut poutan
Ø Polusi
air adalah pristiwa masuknya zat,
energi, unsur atau komponen- komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air
terggangu
Ø Sumber
polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
pertanian, limbah industri dan sebagianya
Ø Akibat
yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan
lain- lain.
B.
Saran
Saran yang penulis sampaikan
adalah sebagai berikut:
Ø Sebaiknya
kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang
terpolusi dan ada yang tidak
Ø Jagalah
air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air
Ø Jangan
membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar tidak
terjadi pencemaran air
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.co.id
Soekarto.
S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta. 121 hal.
Bachri,
Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal
Wikipedia.
2007. Pencemaran Tanah (On-line).
http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah. diakses 26 Desember 2007.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia
Air
Kita Diracuni, http://www.walhi.or.id/Indonesia/kampanye/Air/airdiracuni.html
http://www.imheyhang.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yea :