Rabu, 08 Juni 2011

Makalah Atletik


BAB I
PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya dunia modern pada zaman sekarang ini, maka semakin banyak pula penemuan-penemuan yang baru, umumnya untuk dunia olahraga dan khususnya untuk atletik. Telah banyak sekali perubahan dari zaman ke zaman, baik berupa peraturan-peraturan dalam atletik dan lain sebagainya. Saya sebagai mahasiswa PKO yang insyallah akan menjadi seorang pelatih dituntut untuk bisa menjadi  seorang pelatih yang kreatif yaitu mengelola suatu permainan yang disukai oleh atlet pemula untuk menjadi suatu bahan latihan dasar untuk atletik agar seorang atlet yang pemula itu tidak merasa bosan terhadap program latihan yang kita beri. Pada makalah ini akan dijelaskan contoh model-model latihan atletik untuk seorang pemula, baik untuk lari, lompat, tolak dan lempar.


BAB I
PENDAHULUAN

Sebelum masuk ke inti masalah, kita akan  mencoba mengetahui sedikit tentang sejarah atletik. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon atau Athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan athletic dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia.
Atletik mulai terjadi pada Pertengahan abad ke-19, Inggris telah mengembangkan olahraga atletik ke seluruh dunia. Di Amerika Serikat, untuk pertama kali diperlombakan cabang atletik pada tahun 1876, itupun terbatas antar perguruan tinggi. Munculnya Athletic Club tahun 1870 di New York yang menandai perkembangan atletik sangat menggembirakan. Klub ini yang pertama kali mengadakanperlombaanatletik.                                         
       Kemudian Bangsa Indonesia sendiri mengenal cabang olahraga atletik sejak zaman penjajahan Belanda, yaitu tahun 1930. Saat itu para penjajah membentuk organisasi atletik yang diberi nama NIAU (Netherland Indische Athletic Unie) yaitu sebuah organisasi yang menyelenggarakan perlombaan atletik kemudian setelah itu bermunculan klub-klub atletik di berbagai daerah seperti Medan, Solo, Surabaya, Bandung, dan lain-lainnya. Setelah itu, berkat kerjasama pakar atletik, Indonesia berhasil membentuk organisasi atletik nasional yang diberi nama PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) tepatnya pada tanggan 03 September 1930 di Semarang. Sebagai keinginan pertamanya pada tahun yang sama diselenggarakan perlombaan atletik di Bandung. Perlombaan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk memilih wakil-wakil Indonesia untuk diterjunkan pada Asean Games yang pertama di New Delhi India pada tahun 1951, terpilihlah sejumlah atlet Indonesia yang muncul di dunia atletik yang sejak itu mulai berkembang.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Lari
1.      Reaksi
Lari merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu dimana nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali latihan-latihan yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi. Ini adalah salah satu contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita bisa menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari (belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan membangun badan mereka, berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan tepuk tangan.

2.      Lompat
Di atletik tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang lainnya seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat jauh, lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat semaksimal mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki, karena kaki digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan. Pada model latihan lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contoh;  lari  karung  karena  sehingga  dengan      otomatisnya     kita    akan   meloncat – loncat   sampai   ke  garis   finish, dan inilah  yang kita  perlukan   pada cabang  atletik  terutama pada nomor lompat.
Selain lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model latihan   melompat   untuk    pemula, yaitu; permaianan melompat kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita  untuk melompat kardus mie baik  dengancara  kekiridan kekanan maupun   depan   belakang   dengan  satu syarat tanpa  menyentuh karsus tersebut.
3.      Tolak
Cabang olah raga ini dilakukan denag cara melemparkan bola besi yang sangat berat( peluru ) sejauh mungkin.

Cara memegang peluru
Peluru diletakan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak
tangan yang dekat dengan jari tangan. Jari tangan diregangkan atau dibuka, jari manis, jari tengah dan jari penunjuk dipergunakan untuk menahan peluru bagian belakang.Sedangkan jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk menahan peluru bagian samping. Yaitu agar peluru tidak tergelincir kedalam atau keluar
           
Sikap badan pada waktu akan menolak
Mengambil posisi awal dengan membelakangi arah tolakan badan, berdiri tegak dengan kaki dibuka lebar ( kangkang ) dengan posisi kaki kiri lurus kedepan dan berat badan ada di atas kaki kanan, pada saat badan diturunkan, tumit kaki penunjang diangkat, kaki belakang juga diangkat sedikit bengkok, kearah belakang atas, kemudian badan dibungkukkan kedepan dan lutut kanan ditekuk lurus kedepan demikian juga ujung kakinya.sedangkan keadaan tangan kanan memegang pelurudan ditempelkan pada bahu dan tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada didepan sedikit agak serong keatas lemas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan.

Cara menolakan peluru
Kaki kanan sekarang segera diluruskan, memberi dorongan bermula dari sol tumit kaki belakang, sedang kaki kiri menendang ke belakang kuat-kuat terhadap / ke arah balok batas tolakan.Bersamaaan dengan memutar badan dari belakang kearah samping kiri atau kearah tolakan, siku ditarik serong keatas kebelakang ( kearah samping kiri ),pinggul, pinggang dan perut didorong kedepan agak keatas hingga dada terbuka menghadap kedepan serong keatas kearah tolakan. Dagu diangkat dan pandangan kearah tolakan. Pada saat seluruh badan menghadap kearah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya kedepan kearah tolakan ( parabola ).

4.      Lempar
           Lempar adalah merupakan salah satu nomor yang ada di kecabangan atletik, lempar itu sendiri juga terbagi antara beberapa nomor, seperti lemar lembing, cakram, dan tolak peluru. Pada nomor lempar sangat berbeda sekali  dengan baik nomor lari maupun nomor lompat, karena pada keduanya ini yang lebih  dominan dibutuhkan hanya kekuatan kaki berbeda dengan lempar yang sangat memerlukan sekali kekuatan tangan untuk melempar sejauh mungkin. Untuk melatih kekuatan tangan itu sendiri, untuk seorang atlet yang pemula kita juga bisa memanfaatkan atau menggunakan permainan sebagai modal kita untuk melatih, dengan permain yang kita selalu gunakan ini diharapkan kita juga bisa melihat atlet-atlet yang memiliki bakat tertentu. Untuk nomor lempar ini kita bisa mengunakan permainan lempar bola kecil dengan memasang target lempar dihapannya, kira - kira 10  meter.    Dengan  memberi    kesempatan 10 kali  lemparan untuk masing -  masing  dari   mereka, kemudian kita menghitung jumlah lempar -  an yang  mengenai  sasaran, dari  keduanya  kita   lihat  siapa yang  mengenai  sasaran  yang   paling   banyak itu yang menang. Fungsi dari permainan ini sendiri adalah   untuk melatih   kekuatan  tangan  sejauh  mana  melemparnya  dan juga berfungsi untuk selalu fokus terhadap sasaran.
  
BAB III
PENUTUP

Gambaran dari contoh-contoh diatas, adalah bukti  begitu banyaknya cara kita untuk melatih seorang atlet pemula dengan menggunakan permainan yang intinya dari permainan itu berfungsi untuk menghibur dan melatih secara tak langsung, karena disuatu sisi mereka tidak sadar atas latihan-latihan dasar dari atletik karena mereka merasa keasyikan dalam menjalankan permainan tersebut yang dapat menghilangkan kejenuhan dan kebosanan yang terjadi pada diri mereka dan kita sebagai pembimbing juga bisa melihat bakat-bakat atlet tersebut dari aktivitas mereka di permainan tersebut. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengelola permainan menjadi suatu bahan latihan, maka dari itu kita yang insyaallah menjadi pelatih ini akan selalu dituntut untuk menjadi seorang pelatih yang kreatif yang tujuannya agar anak didik kita tidak mudah merasa jenuh atas program latihan yang kita beri.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yea :

SMS Gratis

Cara Buat Widget Ini