Bab 1
Ruang Lingkup Filsafat ilmu
- A. ILMU SEBAGAI OBJEK KAJIAN FILSAFAT
Pada dasarnya , setiap ilmu memiliki dua macam objek , yaitu objek
material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan
sasaran penyelidikan,seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu
kedokteran.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis dan radil juga
memiliki objek material dan objek formal. Objek material filsafat adalah
segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang
tidak tampak.
Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam
empiris,yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun,
objek formal,dan rasional adalah sudut pandang yang
menyeluruh,radiakl,dan rasional tentang segala yang ada.setelah berjalan
beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain
bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan
menampakkan kegunaan yang peraktis.inilah peruses terbentuknya ilmu
secara bersenambungan .Will Durant mengibaratkan filsafat bagaikan
pasukan mariner yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infanteri.
Karena itu, filsafat oleh para filosofi disebut sebagai induk ilmu.
Sebab,dari filsafat lah, ilmu-ilmu moderen dan konten pontemporer
berkembang, sehingga manusia dapat menikmati ilmu dan sekaligus
buahnya,yaitu teknologi.
Dalam taraf peralihan ini filsafat tidak mencakup keseluruhan,tetapi
sudah menjadi sektoral. Contohnya, filsafat agama, filsafat hokum, dan
filsafat ilmu adalah bagian dari perkembangan filsafat yang sudah
menjadi sektoral dan terkotak dalam satu bidang tertentu.
Di sisilain, perkembangan ilmu yang sangat cepat tidak saja membuat
ilmu semakin jauh dari induknya,tetapi juga mendaorong munculnay
arogansi dan bahkan kompartementalisasi yang tidak sehat antara satu
bidang ilmu dengan yang lain. Tugas filsafat di antaranya adalah
menyatukan visi keilmuan itu sendiri agar tidak terjadi bentrokan antara
berbagi kepentingan. Felsafat sepatutnya mengukuti alur filsafat, yaitu
objek material yang didekati lewat pendekatan radiakal, menyeluruh dan
rasional dan begitu juga sifat pendekatan spekulatif dalm filsafat
sepatutnya merupakan bagian dari ilmu
B. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
- I. Filsafat dan Hikmah
Filsafat dalam bahasa inggris, yaitu: philosophy, adapun istilah
filsafat berasal dari bahasa yunani : philosophia, yang terdiri atas
dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan,tetarik kepada) dan
sophos (‘hikmah’, kebijaksanaan,pengetahuan,keterampilan, pengalaman,
intelignasi) orangnya disebut filosof yang dalam bahasa arab disebut
failasuf2.
Harun nasution bependapat bahwa istilah filsafat berasal dari bahasa
arab karena orang arab lebih dulu dating dan sekaligus mempengaruhi
bahasa Indonesia dari pada orang dan bahasa inggris.oleh karena itu dia
konsisten menggunakan kata falsfat,
Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam,baik dalam
ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan,moh hatta dan langeveld
mengatakan bahwa definisi filsafat tidak perlu diberiakan karena setiap
orang memiliki titik tekan sendiri dalam definisinay oleh Karen itu
seseorang meneliti filsafat terlebih dahulu kemudian menyimpulkan
sendiri Harun nasutiaomn berpendapat bahwa istilah filsafat berasal dari
bahasa Arab karena orang arab lebih dulu datang dan sekaligus
mempengaruhi bangsa indonesia daripada orang dan bangsa inggris. Oleh
karena itu,dia konsisten menggunakan kata falsafat,bukan filsafat.
Buku-bukunya mengenai”filsafat” ditulis dengan falsafat,seperti falsafat
agama dan falsafat dan mistisisme dalam islam.
- C. TUJUAN FILSAFAT ILMU
Tujuan filsafat ilmu adalah:
- Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memeahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
- Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan,dan kemajuan ilmu di berbagai bidang,sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis.
- Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan nonilmiah.
- Mendorong pada calon ilmuwan dan iluman untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
- mempertegas bahwa dalam persoalan sumberdan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
BAB 2
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
- A. LANDASAN ILMU PADA ZAMAN YUNANI
Periode filsafat yunani merupakan periode sangat penting dalam
sejarah peradapan manusia karena pada waktu ini terjadi perubahan pola
pikir manusia dari mitosentris menjadi logosentris. Pola pikir
mitosentris adalah pola pikir masyarakat yang sangat mengandalkan mitos
untuk menjelaskan fenomena alam,seperti gempa bumi dan pelangi. Gempa
bumi tidak dianggap fenomena alam biasa,tetapi dewa bumi yang sedang
menggoyangkan kepalanya namun ketiaka filsafat diperkenankan ,fenaomena
tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas
alam yang terjadi secara kausalitas. Perubahan pola pikir tersebut
kelihatannya sederhana,tetapi di impelisikan tidak sederhanana karena
selama ini alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan
diekspoitasi.
Karena manusia selalu berhadapan dengan alam yang begitu luas dan
penuh misteri, timbul rasa ingin mengetahui rahasia alam itu. Sehingga
tidak heran kemudian mereka juga disebut dengan filosof alam ini juga di
sebut filosof pra sokrates,sedangkan sokrates dan setelahnya disebut
para filosof pasca sokrates yang tidak hanya mengkaji tentang alam,
tetapi manusia dan perilakunya filosof alam pertama yang mengkaji
tentang asal usul alam adalah Thales (624-546 SM). Iya di gelari Bapak
filsafat karena dialah orang yang mula-mula berfilsafat dan
mempertanyakan.
Berbeda dengan Thales dan Anaximandros, Heraklitos (540-480 SM)
melihat alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang
dingin. Itu berarti bahwa bila kita hendak memahami kehidupan kosmos,
kita harus menyadari bahwa kosmos itu dinamis.ungkapan yang terkenal
dari Heraklitos dalam menggambarkan perubahan ini adalah panta rheri uden menei (semuanya mengalir dan tidak ada sesuatu pun yang tinggal mantp)
Pythagoras (580-500 SM) mengembalikan segala sesuatu kepada bilangan
semua realitas dapat diukur dengan bilangan (kuantitas) karena itu dia
berpendapat bahwa bilangan adalah unsur utama dari alam dan sekaligus
menjadi ukuran kalu segala-galanya adalah bilangan,itu berarti bahwa
unsur bilangan merupakan juga unsur yang terdapat dalam sgala
unsur.demikian juga seluruh jagad raya merupakan suatu harmoni yang
medamaikan hal-hal yang berlawanan. Artinya,segala sesuatu berdasarkan
dan dapat dikembalikan.
B. PERKEMBANGAN ILMU ZAMAN ISLAM
Sebelum diuraikan sejarah dan perkembangan ilmu dalam isalm,ada
baikanya diuraikan sedikit tentang pandangan islam terhadap
ilmu.pengembangan ilmu di sepanjang sejarah kehidupan umat islam,mulai
dari zaman klasik sampai islam sudah memberiakn penghargaan yang begitu
besar kepada ilmu. Sebagai mana sudah diketahui bahwa nabi muhammad saw.
Kemudian islam datang menawarkan cahaya penerang yang mengubah
masyarakat arab jahiliah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab.
Pandangan islam tentang pentingya ilmu tumbuh bersamaan dengan munculnya
islam itu sendiri.ketika Rasulullah saw. Meneriam wahyu pertama, yang
mula-mla diperintahnya.kepadanya adalah”membaca” jibril memerintahkan
muhammad dengan bacalah dengan menyebut nama Tuhamu yang menciptakan.
C. KEMAJUAN ILMU ZAMAN RENAISANS DAN MODEREN
- Masa Renaisans (Abad ke 15-16)
Renaisans merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan
perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu.zaman ini juga
merupakan penyempurnaan kesenian, keahlnian, dan ilmu yang diwujugkan
dalam diri jenius serba bisa, leonardo da vinci penemuan percetakan
ditemukannya benua baru (1492 SM) oleh colombus memberikan dorongan
lebih keras untuk meraih kemajuan ilmu. Adnya penemuan para ahli
perbintangan seperti copernicus dan Galileo menjadi dasar bagi munculnya
astronomi moderen yang merupakan titik balik dalam pemerintahan ilmu
dan filsafat.
Teori Copernicus ini melahirkan revormasi pemikiran tentang alam
semesta Bacon adalah pemikir yang seolah-olah meloncat keluar dari
zamannya dengan melihat perintis filsafat ilmu.Ungkapan Bacon yang
terkenal adalah knowledge is power (pengetahuan adalah kekuasaan). Ada tiga contoh yang dapat membuktikan pernyataan ini yaitu:
- Mesin menghaslkan kemenangan dan perang moderen,
- Kompas memungkankan manusia mengarungi lautan,
- Percetakan yang mempercepat penyebaran ilmu.
D. KEMAJUAN ILMU ZAMAN KONTEMPORER
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan
dari peran ilmu tahap-tahap perkembangan itu kita menyaebut dalam
konteks ini sebagai periaodasasi sejarah perkembangan ilmu; sejak dari
zaman klasik, zaman pertengahan, zaman moderen, dan zaman
kontermporer.oleh karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman
kontemporer,tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan
lebih lanjut dari rentetan sejarah ilmu sebelumnya.yang dimaksud dengan
zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir yang
kita jalani hingga saat sekarang ini.
Ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke -15, sedangkan zaman
kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai perkembangan terakhir
yang terjadi hingga saat sekarang. Sebagimana ilmu di zaman moderen
mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dengan ilmu di zaman
klasik dan zaman pertengahan,maka ilmu kontemporer pun demikian. zaman
moderen misalnya, dalm banyak hal melakukan dekonsterksi terhadap
teori-teori yang dianggap established (mapan) pada masa pertengahan atau
zaman klasik.setidaknya dua contoh yang sangat menonjol bisa
dikemukakan di sini.ditemukan oleh copernicus (1473-1543).
BAB 3
PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN
- A. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu knowledge. Dalam encyclopedia of phisolophy dijadikan
bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar ( knowledge is
justified true belief ).secara langsung dari kesadaran sendiri.dalam
peristiwa ini yang mengetahui (subjek) memiliki yang diketahui (objek)
didalam dirinya sendiri sedangkan aktif sehingga yang mengetahui itu
menyusun yang diketahui pada dirinya sendiri dalam kesatuan aktif. pada
umumnya, adalah tepat kalau mengetahui hanya merupakan pengalaman ”
sadar”. Karena sangat sulit melihat bagaimana persiapanyan suatu
peribadi dapat sadar akan suatu eksisten tanpa kehadiran eksisten itu di
dalam dirinya.
Ilmu pada perinsipnya merupakan usaha untukmengorganisasikan dan mensistematiskan common sense,
suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalm
kehidupan sehari-hari. Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara
objektif (objective thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan
memberi makna terhadap dunia faktual.pengetahuan filsafat, yakni
pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan
spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas
dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Pengetahuan mengandung beberapa
hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan tuhan, yang
sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan cara berhubungan
dengan sesama manusia,yang sering juga disebut dengan hubungan
horizontal.
- HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN
Penetahuan berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas
manusia karena manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan
pengetahuan secara sungguh-sungguh. Dia memikirkan hal-hal baru, karena
dia hidup bukan sekedar untuk kelangsungan hidup, namun lebih dari
itu.manusia mengembangkan kebudayaan, manusia memberi makna kepada
kehidupan, manusia” memanusiakan diri dalam hidupnaya” dan masih banyak
lagi pernyataan semacam ini, semua itu pada hakikatnya menyimpulkan
bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan tertentu dalam hidupnya
yang lebih tinggi dari sekedar kelangsungan hidupnya.
Para penganut realisme mengakui bahwa seseorang bisa salah lihat pada
benda-benda atau dia melihat terpengaruh oleh keadaan sekelilingnya.
Menurut Prof. Dr. Rasjidi, penganut agama perlu sekali mempelajari
realisme dengan alasan:
- Dengan menjelaskan kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pikiran. Kesulitan tersebut adalah pendapat yang mengatakan bahwa tiap-tiap kejadian dapat diketahui hanya benar segi subjektif.
- Dengan jalan memberi pertimbangan-pertimbangan yang positif, menurut Rasjidi, umumnya orang beranggapan bahwa tiap-tiap benda mempunyai satu sebab. Contohnya apa yang menyebabkan ahmad sakit.
- UKURAN KEBENARAN
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang
benar.Pada setiap jenis pengetahuan tidak sama kriteria kebenarannya
karena sifat danwatak pengetahuan itu berbeda. Pengetahuan tentang alam
metafisika tentunya tidak sama dengan pengetahuan tentang alam fisik.
Scara umum orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai
kebenaran, namun masalahnya tidak hanya sampai di situ saja.Problem
kebenaran inilah yang memacu tumbuh dan berkembangnya espistemologi.
Teori koresponden ini pada umumnya dianaut oleh para pengikut
realisme. Adalah Plato, Asistoteles,Moore, russel, Ramsey. Dan tersk
teori ini dikembangkan oleh Bertrand Russell (1872-1970) seorang yang
bernama k.roders seorang penganut realisme kritis Amerika, berpendapat,
bahwa keadaan benar ini terletak dalam kesusuaian antara”esensi atau
arti yang kitaberikan dengan’ esensi yang terdapat didalam objektif”.
Berawal dengan idealisme, mereka realisme atau dalam istilah Marxian
lebih terkenal dengan materialisme dialektika itu mempertahankan bahwa
kebenaran adalah objektif. Selama kenenaran mencerminkan dunia wujud
secara pbjektif. Kandungan kebenaran sepenuhnya ditentukan oleh proses
objektif yang di cerminkannya. Selanjudnya leni menulis dari renungan
yang hudud menuju ke pemikiran yang obstrak.dalam dunua sains teori ini
sangant penting sekali digunakan mencapai suatu kebenaran yang dapat
diterima oleh semua orang penelitian sangat penting dalam teori
korespondensi karena untuk mengecek kebenaran suatu teori perlu
penelitian ulang.
BAB 4
Dasar-dasar Ilmu
- A. ONTOLOGI
Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan
kefilsafatan yang paling kuno. Awal pikiran yunani telah menunjukan
munculnya perenungan di bidang ontologi. Dalam persoalan ontologi orang
menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikatdari segala
yang ada ini? Pertama kali orang dihadapi pada adanya berupa materi
(kebenaran) dan kedua, kenyataan yang perupa rohani (kejiwaan).
Pembicaraan tentang hakikat sangatlah luas sekali, yaitu segala yang
ada dan yang mungkin ada. Hakikat adalah realitas; realitas adalah
ke-real-an, artinya kenyataan yang sebenarnya. Pembahasan tentang
ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab ” apa” yang menurut
Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai
esensi benda-benda Untuk lebih jelasnya penulisan mengemukakan
pengertian dan aliran pemikiran dalam ontologi ini.
Dari beberapa pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa:
- Menurut bahasa, ontologi ialah berasal dari bahasa Yunani Yaitu, On/ontos = ada, dan logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada.
- Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan Ultimate reality baik yang berbentuk jasmani/konkrit maupun rohani/absterak.
- B. EPISTEMOLOGI
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang
filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan,
pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai
pengetahuan yang dimiliki mula-mula manusia percaya bahwa dengan
kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya.
Mereka mengandaiakan begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu
mungki, meskipun beberapa di antara mereka menyarabkan bahwa pengetahuan
mengenai struktur kenyataan dapat lebih dimunculkan dari sumber-sumber
tertentu ketimbang sumber-sumber lainya. Pengertian yang diperoleh oleh
manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersebdiri
dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah:
- Metode Induktif
Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan
hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.
- Metode Deduktif
Deduktif ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik
diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.
- Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui.
- AKSIOLOGI
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena
dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara
lebih cepat dan lebih mudah. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa
merasakan kemudahan lainnya seperti transfortasi, pemukiman, pendidikan,
komunikasi, dan lain sebagainya. Seorang ilmuwan akan dihadapkan pada
kepentingan-kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat akan
membawa pada persoalan etika keilmuan serta masalah bebas nilai.
Pekembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan telah menciptakan berbagai
bentuk kemudahan bagi manusia, bahwa ilmu pengetahuan dan tekniloginya
merupakan berkah dan penyelamat bagi manusia, terbebas dari tutuk yang
membawa malapetaka dan kesengsaraan? Memang dengan jalan mempelajari
teknologi seperti pembuatan bom atom, manusi bisa memanfaatkan wujudnya
sebagai sumber energi
Di bidang etika, tanggugung jawab seorang ilmuan, bukan bukan lagi
memberi informasi namun harus memberi contoh. Dia harus bersifat
objektif, terbuka, menerima, keritik menerima pendapat orang lain, kukuh
dalam pendirian yang dianggap benar dan kalau berani mengakuai
kesalahan
Berdasarkan sejarah teradisi islam ilmu tidaklah berkembang pada arah
yang tak terkendali, tapai ia harus bergerak pada arah maknawi dan umat
berkuasa untuk mengendalikannya. Ilmu pengetahuan harus mendapat tempat
yang utuh, eksistensi ilmu pengetahuan bukan ” melulu” untuk mendesak
kemanusiaan, tetapi kemanusiaanlah yang menggenggam ilmu pengetahuan
untuk pepentingan dirinya dalam rangka penghambaan diri kepada sang
Pencipta. Menurut mereka ilmu pengetahuan hanyalah sebagi objek kajian
untuk mengembangkan ilmu pengetahaun sendiri. Tujuan ilmu pengetahuan
merupakan upaya peneliti atau ilmuwan menjadiakan ilmu pengetahuan
sebagi alat untuk menambahahkan kesenangan manusia dalam kehidupan yang
sangat terbatas di muka bumi ini, pengetahuan itulah yang nantinya akan
melahirkan teknologi. Teknologi jelas sangat dibutuhkan oleh manusia
untuk mengatasi berbagi masalah, dan lain sebaginya.
BAB 5
SARANA ILMIAH
- A. BAHASA
Bahasa memegang peranan tenting dan suatu hal yang lazim dalam hidup
dan kehidupan manusia.Kelaziman tersebut membuat manusia jarang
memperhatiakan bahasa dan menggapnya sebagai suatu hal yang bisa,
seperti bernafas dan berjalan. Padahal bahasa mempunyai
pengaruh-pengaruh yang luar biasa dan termasuk yang membedakan manusia
dari ciptaan lainnya. Dengan kemampuan kebahasaanakan terbentang
luascakrawala berpikir seseorang dan tiada batas dunia baginya.hal ini
sesuai dengan pernyataan wittgenstein yang menyatakan: ”batas bahasaku
adalah batas duniaku”. Melalui pernyatan iniorang orang yang
berpikir(homo sapien)akan bertanya dalam diri apa itu bahasa? Apa itu
fungsinya?Bagaimana peran bahasa dalam berpikir ilmiah?
Banyak ahli bahasayang telah memberikan uraiannya tentang
pengertiannya tentang pegertian bahasa.Sudah barang tentu berbeda-beda
cara menyampikannya.Bloch and Trager mengatakan bahwa a language is a
system of arbitrary vocal symbols by means of which asocial group
cooperates (bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer
yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk
komunikasi).
Batasan di atas memerlukan sedikit penjelasan agar tidak terjadi
salah paham.Oleh karena itu;perlu diteliti setiap unsur yang terdapat
didalamnya:
- Simbol-simbol
Simbol-simbol berarti things that stand for other things atau sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain.
- Simbol-simbol vocal
Simbol-simbol yang membangun ujaran manusia adalah simbol-simbol
vocal,yaitu bunyi-bunyi yang urut-uritan bunyinya dihasilkan dari kerja
sama berbagai organ atau alat tubuh dengan sistim pernapasan.
- Simbol-simbol vocal arbitrer
Istelah arbitrer di sini bermakna “mana suka” dan tidak perlu ada
hubungan yang valid secara filosofis antara ucapan lisan dan arti yang
dikandungnya.
- B. MATEMATIKA
Dalam abad ke 20 ini, seluruh kehidupan manusia sudah mempergunakan
matematika, baik matematika ini sangat sederhana hanya untuk menghitung
satu, dua, tiga, maupun yang sampai sangat rumit, misalnya perhitungan
antariksa. Ilmu-ilmu pengetahuan semuanya sudah menggunakan matematiaka
baik matematiak senbagai pengembanan aljabar maupun stratistik.
Philosophy modern juga tidak akan tepat bila pengetahuan tentang
matematiaka tidak mencukupi
Untuk melakuakan kegiatan ilmiah secara lebih baik diperlukan sarana
berfikir tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya
penelahaan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan secara berfikir
ini ada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam
berbagai langkah yang harus ditempuh.
- C. STATISTIK
Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna.
- Pengertian setatistik
Setatistik berasal dari kata setatus (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)
- Sejarah perkembangan Statistik
Peluang yang merupakan dasar dari teori statistik merupakan konsep
baru yang tidak dikrnal dalam pemikiran yunani kuno, Romawi,dan bahkan
Eropa dalam abad pertengahan.
- Hubungan Abtara sarana ilmiah bahasa, logika, matematika, dan stastistik
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya agar tdapat melakuakan kegiatan
berfikir iliah dengan baik diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika,
matematika, dan setatistik.
- D. LOGIKA
Logika adalah sarana untuk berfikir sistematis, valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karena itu, berpikir logis adalah berpikir sesuai
dengan aturan-aturan berpikir, seperti setengah tidak boleh lebih besar
daripada satu. logika yunani diterjemahkan oleh kaum muslimin kedalam
bahasa Arab. Kegiatan ini mendapatkan respon yang berbeda – beda dari
tokoh – tokoh besar islam. Diantaranya Ibnu Salih dan Imam NAwawi
berpendapat bahwa mengharamkan untuk mempelajari ilmu logika secara
mendalam. Sedangkan imam Ghazali beranggapan baik dan menganjurkannya.
Selain itu, Jumhur Ulama memperbolehkan bagi orang – orang yang cukup
akalnya dan kokoh imannya. Masih banyak lagi tokoh besar muslim yangt
mempelajari ilmu ini secara khusus dan mendalam yang sampai mengadakan
penyelidikan kaidah – kaidah dalam kehidupan sehari – hari untuk diuji
salah benarnya.
Lambat laun logika menjadi semakin dangkal dan sederhana. Akan
tetapi, pada masa ini masih mengembangkan pemikiran logika Aristoteles
Pada abad ke XIII sampai abad XV dikenal sebagai logika
modern yang dirintis oleh Petrus Hispanus, Roger Barcon, raymundus
Lullus, Wilhelm Ocham, George Boole, Bertrand Russell, G. Frege.
Pemikiran logika modern sangat berbeda dengan pemikiran Aristoteles (
logika tradisional ). Pada masa ini, Raymundus Lullus mengemukakan
metode Ars Magna, yaitu semacam aljabar pengertian dengan maksud
membuktikan kebenaran – kebenaran tertinggi.
Abad ke XVII dan XVIII, Fracon Bacon mengemukakan metode Induktif. W.
Leibnitz, menyusun logika aljabar untuk menyederhana pemikiran akal dan
memberi kepastian. Emanuel Kant, menemukan logika Trasedental yaitu
logika yang menyelidiki bentuk – bentuk pemikiran yang mengatasi batas
pengalaman.
Asas – asas Pemikiran
- Asas Identitas
Asas yang menunjukkan sesuatu itu adalah dirinya sendiri. Pernyataan
yang diungkapkan apa adanya. Jika pernyataan itu benar, begitu juga
sebaliknya.
- Asas Kontradiksi
Asas yang menunjukkan suatu pernyataan tidak mungkin dalam keadaan
benar atau salah sekaligus. Pernyataan itu diungkapkan dengan salah satu
keadaan saja.
Asas Penolakan Kemungkinan Ketiga.
Definisi yang baik adalah jami’ wa mani (menyeluruh dan membatasi).
Halini sejalan dengan kata definisi itu sendiri, yaitu devinite
(membatasi) salah satu contoh yang sering diungkapkan adalah manusia ,
binatang yang berakal. Binatang dalah genus sedangkan berakal adalh
diferensiasi, pembeda utama manusia dengan makluk lain
BAB 6
TANTANGAN DAN MASA DEPAN ILMU
- A. KEMAJUAN ILMU DAN KRISIS KEMANUSIAAN
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan
keresahandan ketakutan baru bagi kehidupan manusia ibarat cerita raja
midas yang menginginkan setiap yang disentuhnya menjadi emas ternyata
ketika keinginan dikabulkan dia tidak smakin senang tetapi semakin gila.
Ternyata teknologi layar mampu membius manusia untuk tunduk kepada
layar dan mengabaikan yang lain. Jika manusia tidak sadar akan hal ini
maka dia akan kesepian dan kehilangan sesuatu yang amat penting dalam
dirinya yakni kebersamaan hubungn kekeluargaan dan sosial yang hangat.
Karena itu, wajar kemudian timbul kontroversi di berbagai negara
apakah pengembanan rekayasa genetik untuk manusia dibolehkan atau tidak.
Bagi negara-negara liberal rekayasa genetik untuk manusia diperbolehkan
bahkan didukung oleh pemerintah sedangkan para negara-negara yang
konserpatif pengembangan fekayasa yang menjurus kepada perubahan manusia
secara total amat ditentang. Pemusnahan embriao manusia tidak jadi
diklon dianggap sebuah bentuk kekejian yang tidak normal.
Bila memacu pada pengertian diatas, pengetahuan merupakan mengetahui
sesuatu tanpa ada ragu. Misalkan bila cuaca gelap pasti akan turun
hujan. Pernyataan tersebut kita yakini tanpa ragu walaupun orang yang
kita anggap pintar akan mengatakan bila cuaca gelap pasti akan panas.
Kita akan tetap pada pendirian kita karena kita mengetahui hal tersebut
tanpa ragu. Hal ini yang disebut pengetahuan yang sebatas hanya
mengetahui tanpa ragu ( sekedar tahu ), akan tetapi berlanjut kepada
timbul pernyataan mengapa hal itu bias terjadi atau penyebab dari hal
itu. Jawaban dari pertanyan atas peristiwa yang telah dicontohkan
diatas, itu baru merupakan sebuah ilmu. Jadi ilmu itu tidak hanya
sebatas tahu, tapi bagaimana kita memahami dari pengetahuan tersebut.
- B. AGAMA, ILMU,DAN MASA DEPAN MANUSIA
Agama dan ilmu dalam beberapa hal berbeda, namun pada sisi tertentu
memiliki kesamaan. Agama lebih mengedepankan moralitasdan menjaga
tradisi yang sudah mapan (ritual) cenderung ekslusif, dan subjektif.
Sementara ilmu selalu mencari yang baru. Tidak perlu terikat dengan
etika progresif. Agama memberikan ketenangan dari segi batin karena ada
janji kehidupan setelah mati, sedangkan ilmu memberi ketenangan dan
sekaligus kemudahan bagi kehidupan di dunia
Agama mendorong umatnya untuk menuntut ilmu hampir semua kitab suci
menganjurkan umatnya untuk mencari ilmu sebanyak mungkin. Adapun menurut
ilmu, gempa bumi terjadi akibat pergeseran lempengan bumi atau
tersumbatnya lava gunung berapi oleh karena itu para ilmuan harus
mencari ilmu dan teknologi untuk mendektesi kapan gempa akan terjadi dan
bahkan kalau perlu mencari cara mengatasinya.
Disini ilmudan teknologi tidak harus dilihat dari aspek yang sempit,
tetapi harus dilihat dari tujuan jangka panjang dan untuk kepentingan
kehidupan yang lebih abadi kalo visi ini yang diyakini oleh para ilmuwan
dan agamawan maka harapan kehidupan ke depan akan lebih cerah dan
sentosa tentu saja pemikiran-pemikiran seperti ini perlu dukungan dari
berbagai pihak untuk terwujudnya masa depan yang lebih cerah.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yea :