MASAMBA - Masyarakat Luwu Utara mulai resah dan ketakutan dengan adanya isu tentang penculikan anak yang beredar lewat pesan singkat atau SMS dalam sepekan ini. Apalagi ada percobaan penculikan murid SD yang terjadi di Kota Palopo, Selasa 18 Januari lalu. Dan tentu saja ini meresahkan masyarakat warga Luwu Utara, khususnya di Kota Masamba dan sekitarnya.
Dari pantauan Palopo Pos, Rabu 19 Januari menyebutkan, warga Masamba mulai heboh membicarakan isu penculikan anak yang beredar via SMS tersebut. Salah seorang warga, Muh Rafli yang ditemui kemarin mengatakan kepada Palopo Pos, saat ini warga sangat resah dengan adanya isu penculikan. Dan ini tentunya membuat mereka was-was terus apalagi percobaan penculikan yang dimuat media ini sudah ada. ''Jadi kami sebagai orangtua sangat khawatir,'' jelas Rafli.
Sementara itu, Kapolres Luwu Utara, AKBP Khoirut Tauchid yang dikonfirmasinya mengenai isu penculikan ini via ponselnya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dan terprovokasi isu penculikan anak dan mutilasi lewat SMS tersebut. Sebab kata Kapolres, isu yang mencatut nama Polres Morowali Sulteng itu tidak benar dan disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Inti SMS yang meresahkan masyarakat tersebut menyebutkan, warga diminta berhati-hati dan waspada karena saat ini ada penculik anak akan mengambil ginjal dan organ tubuh anak yang diculik. “SMS ini tidak bisa dipertanggungjawabkan dan masyarakat jangan terprovokasi isu sesat ini,” tegas Khoirut.
Lanjut Khoirut, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Polda Sulteng, dan Polda Sulteng mengatakan tidak benar SMS penculikan tersebut berasal dari Polda Sulteng.
''Kami sudah mengecek semua Polres di Palu tidak ada info semacam itu. Ini perbuatan sesat yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. Karena itu diminta warga untuk tidak terprovokasi. Dimana langkah polres untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan terus melakukan pemantauan disegala lini,''
Dari pantauan Palopo Pos, Rabu 19 Januari menyebutkan, warga Masamba mulai heboh membicarakan isu penculikan anak yang beredar via SMS tersebut. Salah seorang warga, Muh Rafli yang ditemui kemarin mengatakan kepada Palopo Pos, saat ini warga sangat resah dengan adanya isu penculikan. Dan ini tentunya membuat mereka was-was terus apalagi percobaan penculikan yang dimuat media ini sudah ada. ''Jadi kami sebagai orangtua sangat khawatir,'' jelas Rafli.
Sementara itu, Kapolres Luwu Utara, AKBP Khoirut Tauchid yang dikonfirmasinya mengenai isu penculikan ini via ponselnya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dan terprovokasi isu penculikan anak dan mutilasi lewat SMS tersebut. Sebab kata Kapolres, isu yang mencatut nama Polres Morowali Sulteng itu tidak benar dan disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Inti SMS yang meresahkan masyarakat tersebut menyebutkan, warga diminta berhati-hati dan waspada karena saat ini ada penculik anak akan mengambil ginjal dan organ tubuh anak yang diculik. “SMS ini tidak bisa dipertanggungjawabkan dan masyarakat jangan terprovokasi isu sesat ini,” tegas Khoirut.
Lanjut Khoirut, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan Polda Sulteng, dan Polda Sulteng mengatakan tidak benar SMS penculikan tersebut berasal dari Polda Sulteng.
''Kami sudah mengecek semua Polres di Palu tidak ada info semacam itu. Ini perbuatan sesat yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. Karena itu diminta warga untuk tidak terprovokasi. Dimana langkah polres untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan terus melakukan pemantauan disegala lini,''
0 komentar:
Posting Komentar
Komentar yea :