Senin, 11 Juli 2011

Sistem Integrasi Ternak Itik Dengan Tanaman Dilahan Lebak


SISTEM INTEGRASI TERNAK ITIK
DENGAN TANAMAN DI LAHAN LEBAK

Optimalisasi lahan lebak dapat dilakukan dengan integrasi padi + jagung + cabe dan ternak itik sehingga menambah pendapatan petani.
Lahan lebak merupakan lahan rawa yang memiliki potensi cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai areal pertanian (Tanaman padi dan sayuran/palawija) dan salah satu alternatif untuk peningkatan ketahanan pangan. Petani lahan lebak biasanya menanam padi di areal tabukan pada saat menjelang musim kemarau, sedangkan untuk tanaman sayur atau palawija di arela guludan atau lahan yang lebih tinggi, serta untuk memelihara ternak itik menggunakan lahan pekarangan.
Sebelum dimanfaatkan, lahan lebak terlebih dahulu di reklamasi dengan pembuatan tanggul, saluran drainase dan pintu air, pembuatan tabukan dan guludan seperti yang sudah diusahakan petani dan berkembang menjadi lahan lebak dangkal dan tengahan.
Lahan lebak dangkal adalah lahan lebak yang memiliki kedalaman air 0 – 1 M, sedangkan lebak tengahan memiliki kedalaman air 1 – 2 M.
Kendala fisik dalam pengelolahan lahan lebak adalah terjadi genangan air dimusim hujan, tetapi cepat hilang di musim kemarau sehingga terjadi kekeringan. Akibatnya terjadi penurunan PH tanah dan ketersediaan hara bagi tanaman. Untuk itu diperlukan upaya konvservasi tanah dimusim kemarau untuk memenuhi kebutuhan air dan pemilihan varietas yang sesuai dengan kondisi lahan lebak tersebut.
Selain itu perlu adanya introduksi tekhnologi secara multi usaha sehingga adanya peningkatan pendekatan petani dari usaha integrasi ternak itik dengan tanaman seperti yang telah dilakukan oleh petani didesa Hamayung utara, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu sungai selayan propinsi Kalimantan Selatan.

Inovasi Teknologi
Penerapan Model introduksi teknologi sistem usaha tani yang sesuai akan mampu meningkatkan optimalisasi pemanfaatan lahan lebak, yaitu dengan mengembangkan sistem usaha tani yang suidah ada di tingkat petani sesuai kondisi bio fisik lahan dan sosial ekonomi petani. Model sisitem usahatani ini akan dapat meningkatkan produktifitas lahan dan pendapatan petani secara berkelanjutan.
Model sistem usahatani yang diterapkan pada lahan lebak sebagai berikut : (a) pada lahan usaha berupa tabukan ditanami padi unggul varietas Ciherang menjelang musim kemarau, setelah panen lahan di-bera-kan, sedangkan diguludannya ditanami jagung varietas srikandi putih dan cabe varietas Hot Chili. (b) sedangkan di lahan pekarangan dipelihara ternak itik albio  dengan menggunakan pakan fermentasi.
Kegiatan sistim usaha tani yang dikerjakan dilahan lebak sebagai berikut :
(a)         Budidaya padi, padi tanam pada musim kemarau yang dimulai dengan persiapan lahan pada bulan Nopember. Rumput yang ada di tebas pada saat air masih menggenangi sawah, kemudian dibiarkan hingga air mulai mengering pada bulan Mei. Kemudian lahan tersebut dibersihkan kembali. Pembersihan lahan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida.
Benih padi verietas Ciherang disemai pada lahan kering dengan takaran benih 100grm/m2 sampai umur 10-15 hari, kemudian dipindahkan ke lahan basah dan setelah berumur 25 hari ditanam sebanyak 3 batang perlubang dengan jarak tanam 20 X 25  Cm. Pupuk diberikan dengan takaran 90 kg. N, 50 Kg P2Os dan 50 kg K2O/ha. Urea diberikan dua kali pada saat tanam dan pada saat umur 30 HST. Penyiangan dilakukan pada saat umur 14 HST dan pada saar umur 30 HST.
Pengendaliah Hama dan penyakit yang biasa menyerang padi seperti walang sangit dan hama putih dapat dikendalikan dengan menggunakan bassa, sedangkan penyakit blash dikendalikan dengan Topsin. Pengendalian hama tikus dengan pengumpanan beracun yaitu obat racumin dicampur dengan gabah dengan perbandingan 1:19.
(b)        Budidaya Cabe, Benih cabe varietas Hot Chili disemai dengan cara memasukkan didalam Polybag yang berisi media campuran tanah lebak dan pupuk kandang, setelah berumur 25 hari siap untuk ditanam dilahan guludan.
Sebelum ditanami cabe, guludan dibersihkan dari rumput kemudian dibuat baluran atau digemburkan dengan cangkul, dan dibuat lubang dengan jarak tanam 50 X 70 cm. Masukkan pupuk kandang dosis 2,5 ton/ha dengan kapur 1 ton/ha yang diaduk sebelumnya. Tanaman cabe dipupuk dengan dosis 25 kg N, 50 kg P2Os dan 50 kg K2O/ ha. Bersamaan dengan penyiangan dan pembumbuhan.
Pemeliharaan tanaman dilakukan secara intensif seperti penyulaman, penyiangan, perompesan, pembumbuhan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
(c)         Budiaya jagung, penanaman jagung dilakukan setelah tanaman cabe berumur 15 hari. Lahan disiapkan terlebih dahulu dengan mencangkul untuk membuat jalur. Jarak tanaman 75 X 40 cm dan setiap lubang diberi 2 biji benih jagung.
Pemupukan tanaman dilakukan dengan dosis 70 kg N, 60 kg P2Os dan 50 Kg KCLper ha. Pupuk urea dua sepertiga bagian bersama-sama pada pupuk P dan K diberikan pada saat tanaman  dan dan sepertiga bagian sisa pupuk urea diberikan pada umur 30 HST.
Pengendalian hama penggerek batang diberikan Furadan 3 G pada pucuk tanaman sebelum bungan jantan  keluar. Pemberantasan ulat grayat atau ulat tanah dapat dilakukan dengan Matador, curacon. Pemanenan dapat dilakukan pada umur jagung 65 hari setelah tanaman.
Jagung yang dihasilkan dapat diberikan sebagaian untuk campuran para ternak itik yang dipelihara petani sehingga tidak perlu membeli dilain tempat.
(d)        Beternak itik, ternak yang dipelihara adalah ternak itik alabio sebanyak 25 ekor perkandang ukuran 2 X 1 m. Ransum deberikan 3 kali sehari yaitu pukul 07.00, 12.00 dan 16.00 Wita. Itik diberi makanan yang terdiri dari bahan pakan yang tersedia didaerah lahan lebak seperti : Ikan Asin, Siput air (kalumbai), dedak, gabah dan ditambah dengan dedak fermentasi sebanyak 20 % dalam formulasi ransum. Adapun susunan pakan itik dalam 1 Kg terdiri dari 440 gram dedak bisa, 200 grm dedak fermentasi, 150 gram ikan asin, 100 gram siput air (Kalumbai), 100 gram gabah dan 10 gram mineral itik.
Susunan tersebut menganadung 21 % protein dan 2000 kkal.kg metabolisme energi.
Komposisi mineral yang digunakan untuk fermentasi dalam 1 kg bahan kering terdiri dari urea 4 % (40 gr). Ammonium sulpat (ZA) 7,2 % (72 gr), Natrium dihidrogen (SP-36) 1,5 % (15 gr), Kalium Klorida (KCL) 0, 15 % (1,50 gr), Magnesium Sulpat (MgSO4) 0.5 % (5 gr), Fero Sulpat (FeSO4)
0.075% (0,75gr) dan Aspergilus niger 0,5% (5 gr).
Bahan pakan ternak itik diperoleh dari tanaman padi berupa gabah atau dedak halus maupun dedak kasar yang dicampur dengan bahan pakan lainnya.
Sedangkan kotoran kandang itik yang diperoleh dapat digunakan sebagai pupuk kandang pada tanaman cabe atau tanaman lainnya yang terlebih dahulu dilakukan pengelolaan/ pengomposan.
Hasil Yang Diperoleh
Hasil telur itik dan tanaman padi, jagung serta cabe dengan model sistem usahatani dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Komoditas
Diusahakan
Model Introduksi
Model Petani
Rerata
Kisaran
Rerata
Kisaran
Telur Itik (Biji/175 ekor)
Padi (t/ha)
Jagung Muda ((tkl/ha)
Cabe (kg/ha)
15.946
3,998
67.253
147.109
12.240 – 16.370
2,92 – 5,20
37.268 – 108.880
6.058 – 23.343
13.860
3,645
24.403
7.044
10.000-15.350
1,3 – 5,0
6.842 – 49.020
5.263-8.757

Model/lahan
komoditi
produksi
Penerimaan
(Rp)
Biaya
(Rp)
Pendapatan Bersih (Rp)
R/C
Pendapatan
(Rp/HOK)
MBCR
Model petani
Lahan pekarangan
Lahan Usaha
·            Sawah (0,33h)
·            Guludan (0,067 ha)

Itik

Padi
Jagung +
Cabai



1.205 t
1635 tkl
475 kg

16.398.000

1.988.250
245.250
1.653.000

12.718.207

1.349.724
795.300

3.679793

638.526
1.101950

1,29

1,47
2,38

160.400

61.084
7.880

Total


20.283.500
15.016.307
4.786.893
1,35
229.364

Model introduksi
Lahan pekarangan
Lahan Usaha :
·            Sawah (0,33 ha)
·            Guludan (0,067 ha)

Itik

Padi
Jagung +
Cabai




1,746 t
4506 tkl
945 kg

18.006.800

2.880.900
675.900
3.308550

12.893.500

1.589.204
1.029.200


5.113.300

1.291.696
2.955.250


1,40

1,18
3,87

216.509

51,275
143,738

11,53
Total


24.872.150
15.414.203
9.360.246
1,61
298.437


Itik Alabio
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa produksi telur itik alabio yang diberi pakan dedak fermentasi (20%) di campur bahan pakan lokal lainnya sebesar 77.64%  yaitu sebesar 15.946 butir untuk 175 ekor selam 4 bulan.

Padi, Jagung dan Cabai
Produksi rata-rata varietas padi Ciherang yang diperoleh dengan model sistem usaha tani yang diintroduksikan sebesar 3,99 ton/ha dengan kisaran 2,92 ton – 5,2 ton / ha. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan produksi rata-rata yang dicapai petani sebesar 3,6 ton/ha dengan kisaran 1,3 ton – 5 ton/ha.
Pemberian air dilahan lebak pada musim kemarau sangat perlu dilakukan agar sawah tidak kekeringan dan hasil padi tidak rendah. Cekaman kekeringan umumnya terjadi pada saat tanaman memasuki fase berbunga. Sehingga sering menggagalkan panen.

Pemberian Ridomil pada benih jagung dan melakukan penyulaman tanaman merupakan upaya pencegahan terhadap serangan penyakit bulai. Menurut informasi petani jika bertanam cabe dilahan lebak setelah bulan juli maka hasilnya rendah dan terserang hama penyakit.

Analisa Ekonomi
Analisa biaya dan pendapatan petani dengan model sistem usahatani yang diintroduksikan dan model petani dapat detelaah dibawah ini



Keterangan
Harga padi Rp. 1.600/kg, harga jagung Rp. 150/Tongkol, harga cabe Rp. 3.500/kg, telur Rp800/biji.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan bersih petani dari sistem usaha tani pada model introduksi dengan pola padi + jagung + cabe dan ternak itik sebesar Rp. 24.872.150 per 0,334 ha, lebih tinggi sebesar 19,6% dibandingkan pendapatan bersih dari model petani sebesar Rp.20.872.150

Kesimpulan
Model sistem usaha tani introduksi dengan pola padi + jagung + cabe dilahan sawah dan ternak itik dilahan pekarangan layak dikembangkan dan diadopsi oleh petani dilahan lebak dengan nilai MBCR : 11,53.
Pendapatan bersih model sistem usaha tani introduksi sebesar Rp. 24.872.150 per 0.334 ha, lebih tinggi sebesar 79,6% dibanding pendapatan bersih dari model petani sebesar Rp. 20.872.150.
Untuk mengantisipasi kondisi iklim (kekeringan) yang tidak menguntungkan petani, dianjurkan untuk menyediakan sumur atau pompa untuk penyiraman, dan komoditas yang dikembangkan tidak hanya terbatas pada padi, jagung dan cabe ( lebih bervariasi) sesuai kondisi lahan atau ketersediaan.

SMS Gratis

Cara Buat Widget Ini